Pengaruh Teknologi Terhadap Ekonomi
- Transportasi Online dan Transportasi Konvensional
- Mar 13, 2017
- 3 min read
Zaman selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Ya, globalisasi. Kemajuan globalisasi dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Di zaman dengan kemajuan globalisasi mempermudah manusia untuk melakukan segala jenis aktivitas, mulai dari surat menyurat yang di ganti dengan telepon, mesin tik diganti dengan laptop, bahkan transportasi yang dulunya menggunakan makhluk hidup sekarang dapat digunakan dengan mesin.
Berbicara tentang zaman yang serba modern, terkadang menimbulkan pro dan kontra. Salah satunya perselisihan transportasi online dan transportasi konvensional di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang mengomentari adanya hal ini. Sangat disayangkan ketika kita melihat kejadian ini sampai membahayakan nyawa seseorang.
Pasalnya, kejadian ini terjadi antara transportasi konvensional dan transportasi online yang berbasis teknologi. Dimulai dari munculnya transportasi online yang ikut bersaing di pasar. Ternyata, munculnya transportasi online di pasar dianggap mengancam kesejahteraan hidup pekerja transportasi konvensional yang semakin sedikitnya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi konvensional dan beralih ke transportasi online. Hal ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan perekonomian rumahtangga/masyarakat yang semakin baik sehingga publik mampu membeli kendaraan pribadi. Saat ini kendaraan pribadi yang semakin hari makin bertambah banyak, sebagian masyarakat beralih kembali menggunakan fasilitas publik transportasi konvensional. Ternyata banyak keluhan dari masyarakat mengenai fasilitas dan layanan publik. Minimnya kualitas layanan publik ini mengakibatkan malasnya masyarakat menggunakan jasa transportasi konvensional. Mulai dari kualitas armada yang minim, berhenti tidak sesuai dengan tempat yang disediakan, sampai driver-nya yang sering kita lihat ugal ugalan.
Sumber (www.bps.go.id)
Ternyataa hal ini menarik simpati beberapa masyarakat sehingga memunculkan peluang bisnis yang baru, transportasi dengan basis teknologi seperti Gojek, Uber, Grab, dll. Mereka (transportasi online) melihat kondisi transportasi yang seharusnya menjadi layanan publik dapat memberikan yang terbaik, tapi kenyataannya banyak masyarakat yang belum puas. Hal ini melihat dari segi pangsa pasar yang sangat luas, ide brilian ini berhasil merebut hati masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi online. Harga yang minim juga membuat masyarakat merasa puas, efisiensi waktu, dan pelayanan yang diberikan sebagian besar sangat baik.
Permasalahan yang menjadi kontra mungkin salah satunya transportasi konvensional atau angkutan umum mengeluh dengan berkurangnya jumlah penumpang yang menggunakan jasanya. Hal ini dianggap bahwa transportasi online lah yang merebut pelanggannya. Padahal dalam pasar adanya produsen dan konsumen yang menimbulkan ada kompetesi antara produsen. Tidak salah kita para pekerja mencari uang untuk menghidupi dirinya sendiri bahkan keluarga, dan sebenarnya antara angkutan umum dan juga trasnportasi online memiliki pangsa pasarnya masing masing seperti masyarakat yang memang tidak memiliki aplikasi transportasi online dapat memilih angkutan umum sebagai pilihan transportasinya, begitupun dengan sebaliknya. Jika masyarakat memiliki aplikasi transportasi online besar kemungkinan akan menggunakan moda transportasi online.
Hanya saja dari kedua moda transportasi tersebut kadang menimbulkan isu dengan maraknya demo dari angkutan umum dan konvensional, pemberhentian paksa terhadap driver transportasi online, bahkan sampai melakukan tindakan anarkis. Hal ini tidak menutup kemungkinan driver transportasi online juga menimbulkan isu dengan ada beberapa driver yang memang dengan pelayanan yg kurang baik, penumpang tidak deberikan helm, melanggar peraturan lalu lintas, bahkaan tidak sedikit driver transportasi online yang memiliki pangkalan. Seharusnya driver transportasi online tidak memiliki pangkalan karena basisnya mencari pelanggan jika ada yang memesan di aplikasi.
Pasalnya, dengan keluhan masyarakat dengan pelayanan publik berupa angkutan umum seharusnya menjadi ketukan dan teguran yang amat besar untuk penyedia layanang transportasi konvensional agar meningkatkan kualitas dari pelayanannya.
Seluruh elemen baik itu masyarakat, pihak transportasi konvensional, maupun transportasi onlie harus wise dalam menyikapi perkembangan zaman yang semakin modern, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan sana sini. Ketika sebuah permasalahan datang, alangkah lebih baik kalau diselesaikan dengan kepala dingin disertai dengan solusi.