top of page
Search

Kehilangan Jatidiri

  • ada apa dengan Pangan kita ?
  • Apr 24, 2017
  • 2 min read

“Soal Pangan adalah Soal Hidup dan Matinya Bangsa”

-Bung Karno-

“Soal memenuhi keperluan pangan harus mendapat prioritas utama, karena rakyat yang diharuskan ikut serta di dalam gerakan produksi sehebat-hebatnya itu, harus ada jaminan pangan, khususnya beras,”

-Bung Karno-

Negara Indonesia merupakan negara yang dilewati garis kpistiwa, dan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Indonesia merupakan negara agraris dan negara bahari, dimana didalamnya terdapat keanekaragaman hati dan ekosistem. Ekositem yang didalamnya terdiri dari bumi, air, dan sumberdaya alam.



Di sebuah negara memiliki penduduk yang dimana mereka memerlukan konsumsi mulai dari sandang, pangan, dan papan. Pembahasan kali ini dikerucutkan pada pangan Menurut data BPS jumlah luas lahan sawah di Jawa Timur adalah

Telah bisa kita lihat bahwa 1 sample, ladang pertanian harus diupayakan dipertahankan karna melihat tanah pertanian di Jawa Timur yang setiap tahun selalu berkurang. Sedih ketika ladang pertanian yang hijau sekarang berubah menjadi bata bertumpuk dan limbah yang tak terkendali. Yang kaya semakin kaya, petani yg sedikit demi sedikit berkurangnya pokok penghasilan. Siapa yang salah?

Menurut UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) mengenai Pokok Pokok Agraria menyatakan bahwa ”Bumi, Air, Ruang Angkasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar–besarnya untuk kemakmuran rakyat”.


Hal yg saya simpulkan ialah bahwa tanah, bumi, dan sumberdaya untuk kepentingan masyarakatnya dan negara dalam memanfaatkannya semata mata untuk mensejahterakan masyarakatnya. Lantas apakah yang terjadi sekarang sejalan dengan UUD yang ada ?


Impian Ir. Soekarno ialah melebarkan lahan pertanian dengan menganalisis kontur tanah basah dan tanah kering. Tapi kondisi sekarang memang bisa dibilang berbanding terbalik, setiap tahunnya kita kehilangan 100.000 hektar tanah. Sektor pertanian yang terus beralih menjadi sektor industri.


Bung Karno tak mau menggantung perut rakyat Indonesia pada beras impor. Ia sadar, kebijakan impor tersebut membuat devisa negara tergerus dan beliau berkata lebih baik devisa ipor digunakan untuk pembangunan.


Adapun Solusi dalam mengolah lahan pertanian yang pertama menambah luas lahan pertanian. Kedua, melakukan intensifikasi pertanian, khususnya melalui seleksi dan pemupukan. Solusi kedua, yakni intensifikasi pertanian, khsusunya seleksi benih dan pemupukan.


Sumber :


http://www.berdikarionline.com/bung-karno-soal-pangan-adalah-soal-hidup-matinya-bangsa/

https://www.google.co.id/search?q=pertanian&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwip3_iip8DTAhUgS48KHcgrCw8Q_AUIBigB&biw=1525&bih=736#imgrc=OYRi0wbZGxZHmM:


 
 
 

Opmerkingen


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

PEREKONOMIAN INDONESIA

bottom of page